Second Day in Bali!

SAM_4542

Semalam setelah kami tiba, kami cukup tertidur pulas dan bangun lewat dari jadwal seharusnya. Memang sih badan masih agak letih karena perjalanan setengah hari menuju Bali. Saya bangun dengan perasaan bahagia di hari kedua mengetahui bahwa saya sudah berada di Bali. Adik saya langsung cepat memperingatkan saya untuk mandi dan berpakaian agar sempat untuk sarapan.

SAM_4530

SAM_4531

SAM_4529

Saya sempat keliling ke selasar Swiss Belhotel, untuk melihat area sekeliling Hotel. Kebetulan kami sampai di Hotel pada malam hari jadi tidak sempat melihat suasana Hotel yang kami tempati. Saya terpukau melihat pemandangan hotel pada sisi sebelah kiri dimana terdapat pemandangan lahan padi hijau yang menghampar luas. Area balkon sisi kiri bangunan Hotel ini lebih terasa sejuk dengan hembusan angin yang cukup kuat. Bagian tengah Hotel dilengkapi kolam renang yang bisa di lihat dari selasar Hotel. Pemandangan ke arah kolam renang dari selasar atas Hotel itu terasa menyengarkan mata, rasanya mengundang saya untuk segera berenang disana.

Untitled-1

SAM_4534

Setelah berkeliling sebentar, kami turun ke lantai 2 untuk sarapan. Ruang sarapan Hotel cukup nyaman dan bersih. Makanan yang di sajikan juga cukup lengkap mulai dari makanan Asia dan Western. Saya sendiri lebih suka sarapan dengan mencampur dua menu tersebut. Menu sarapan lain juga ditawarkan oleh Hotel yaitu bubur, salad, kue kecil, sereal dan buah. Menu sarapan yang saya suka di hari pertama itu sosis dan kentang panggang-nya. Menu terakhir yang saya santap sesudah sarapan yaitu buah-buahan segar yang disediakan juga di ruang makan.

Watersport di Tanjung Benoa

Sebelum saya berangkat ke Bali, saya sudah membuat jadwal tempat-tempat wisata yang akan kami kunjungi. Sementara jadwal yang saya buat banyak namun ternyata kami punya masalah cukup serius ketika kami sampai di Bali. Saya dan adik saya sedang dalam proses pembuatan SIM, kami pun sama-sama stuck di ujian praktek yang harus diulang karena gagal. Kami jadi tidak bisa menyewa mobil selama kami berada di Bali. Bersyukurnya aplikasi kendaraan online masih bisa digunakan di Bali namun kuantitasnya tidak banyak, khususnya jika ke daerah wisata.

Tidak berapa lama, grab car kami datang menjemput di lobby Hotel. Tujuan wisata pertama kami hari ini ialah Tanjung Benoa. Kami sudah merencanakan untuk mencoba beberapa watersports menarik di Tanjung Benoa. Saya sudah pernah sebenarnya ke daerah Tanjung Benoa dulu namun belum sempat mencoba watersport-nya. Selama perjalanan menuju tempat wisata, kami sempat ngobrol-ngobrol dengan supir grab car-nya. Ternyata beberapa daerah wisata di Bali belum terlalu membuka diri dengan aplikasi transport online, karena transport di area wisata cukup banyak mulai dari taksi sampai kendaraan tour yang disewa, sehingga persaingannya lebih sengit. Beberapa tempat wisata masih bisa dijadikan spot untuk drop penumpang transportasi online, namun tidak disarankan untuk mengambil penumpang.

Saya dan adik saya sempat takut tidak mendapat kendaraan untuk balik ke daerah Seminyak. Untungnya supir grab kami menawarkan untuk menunggu kami sampai selesai main watersport agar supir tersebut tidak pulang ke area kota dalam keadaan kosong penumpang. Kami cukup lega sih karena jadi tidak perlu pusing memikirkan transport pulang ke daerah Seminyak.

IMG-20161216-WA0007

Kami tiba di Pandawa Waterseport Tanjung Benoa. Siang itu tempat tersebut sangat ramai dengan pengunjung terutama keluarga dan pasangan. Saya dan adik saya bertemu dengan salah satu staff dari Pandawa yang menjelaskan jenis permainan dan harganya. Harga permainannya sudah lebih mahal dibandingkan 11 tahun lalu ketika saya berkunjung ke Tanjung Benoa. Staff-nya juga menawarkan harga paket untuk 3 permainan yang kalau dihitung-hitung lebih murah dibandingkan hanya mengambil 1 permainan saja. Kami akhirnya memilih permainan parasailing adventure, marble dan kunjungan ke pulau penyu.

Permainan parasailing adventure berbeda dengan parasailing biasa, ditarik dan diulurnya mengunakan mesin dari mesin kapal. Parasailing biasa sedang tidak dianjurkan siang itu karena arah angin yang kurang mendukung. Parasailing adventure juga mempunyai kapasitas dua orang sekali main. Sebenarnya saya agak takut khususnya untuk permainan parasailing karena berhubungan dengan ketinggian, cuma mumpung udah di tempat wisata, sayang kalo ga coba permainan tersebut. Saya dan adik kemudian diantar agak jauh dari tepi pantai dimana boat khusus untuk parasailing ini sudah meunggu.

Staff parasailing kebetulan sangat ramah dengan para pengunjung bahkan becandaannya bisa bikin saya ga berhenti ketawa. Waktu staff-nya nanya ke saya asal kami darimana, karena takutnya mereka ga tau Bekasi dimana *dibulandongmon ahahaha, jadi saya bilang saya tinggal di Jakarta. Ketika mereka dengar saya dari Jakarta, mereka langsung excited bilang “Ahok dong mbak, Ahok..” trus saya cuma bilang iya-iya aja sambil ketawa.

Tidak berapa lama kemudian, kami naik parasailing yang sudah siap dilepas ke langit. Saya sempat agak kaget pas naik padahal naiknya pelan-pelan tapi tiba-tiba kita udah di atas langit aja. Setelah kami naik ke atas, boat mulai jalan untuk menarik kami yang sudah terbang di atas langit. Pemandangan ketika kami berada di atas itu menakjubkan dan indah, saya jadi tahu rasanya terbang itu seperti apa, now I envy those birds who can fly free with their wings. Saya sempat keringat dingin ketika saya berada di atas sana karena saya sempat bayangin kalo jatuh bebas dari ketinggian tersebut gimana ahahahha. Saya coba atur pernapasan sambil lihat pemandangan di kejauhan daripada fokus ke pemandangan di bawah saya persis. Berbeda dengan saya, adik saya malah lebih menikmati ketika kami berada di atas tadi.

Parasut kami segera ditarik turun agar kami bisa diantarkan untuk melanjutkan permainan selanjutnya. Sebelum kami pergi, para staff sempat kirim salam untuk pak Ahok, they say they love him! ini bukan kampanye ya, mereka sendiri yang bilang, no sponsored post! Kami diantarkan ke tepi pantai dengan boat lainnya yang sudah stand by di dekat boat kami seusai permainan parasailing.

ccc

Permainan selanjutnya yang kami lakukan adalah Marble. Awalnya kami kira permainan ini cuma duduk di ban terus kami ditarik ke arah laut, kata mbaknya sih gitu. Kami sempat kaget karena kami hanya pegangan ke tali di ban saja kemudian ban kami ditarik oleh boat ke arah laut dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Alhasil kami pegangan terus ke tali di ban dengan kuat sambil duduk naik turun seperti membal di ban. Kami sampai bilang stop ketika kapal boatnya memutar kami berkali kali di laut, ya ampun kayaknya saya pasti tercampak ke air kalo saya ga kuat pegang tali di ban itu. Bener sih sesuai nama permainannya saya merasa persis seperti marble yang terombang ambing di laut. Setelah itu kami diantar balik tetap dengan cara ban kami di tarik dengan boat ke tepi pantai.

Kami ganti baju kami sebentar ketika kami sampai ke tepi pantai lagi. Sebenarnya ga ganti baju juga sih cuma pakai kaos di atas baju renang kami agar badan tidak terasa tersengat matahari. Kemudian kami diantar dengan kapal kecil menuju pulau penyu. Kami bersyukur tidak memilih permainan flying fish karena pasti kami akan terlalu capek fisik dan jantung. Sebelum sampai ke pulau penyu, kami sempat kasih makan ikan-ikan kecil di laut.

SAM_4556Setelah tiba di pulau penyu, kami diajak keliling oleh tour guide yang sudah menunggu kami sampai. Pulau penyu tidak sebesar yang saya pikir, cukup kecil namun lengkap dengan beberapa hewan. Saya foto dengan beberapa hewan disana, saya kaget karena hewannya jinak-jinak. Penyu di pulau ini termasuk banyak bahkan ada yang ukurannya sangat besar, kata tour guide kami semakin besar ukurannya maka semakin tua umur penyu tersebut. Penyu-penyunya juga tidak langsung mematok kaki pengungjung padahal waktu saya ke pulau seribu, penyunya lumayan agresif untuk mematok. Dari semua hewan, saya paling takut ketika harus foto sama ular. Tour guide kami menyakinkan saya untuk foto karena mulut ularnya sudah diikat, akhirnya saya berani juga untuk foto berdua sama ular.

IMG-20161216-WA0024

IMG-20161216-WA0016Kami pulang diantar oleh boat yang sama. Kami juga mendapat dua foto hasil print selama permainan tadi. Kami meminta sisa foto kami dengan menggunakan memory card yang ada di kamera saya. Saya sarankan untuk membawa flash disk jika mau main ke tempat ini supaya bisa meminta semua foto yang ada di mereka, tentunya dengan membayar sesuai harga yang ditawarkan. Sempat kami berniat untuk memasukan semua foto ke hp adik saya namun ternyata data foto tidak bisa dikirim ke beberapa jenis handphone. Setelah kami selesai meminta semua foto yang kami inginkan, kami pulang dengan supir grab yang tadi mengantar kami.

Makan di Yoo Noodles, Petitenget

Sesampainya di Hotel, kami mulai cari makan di sekitar Hotel kami. Salah satu kelebihan Hotel kami adalah letaknya yang strategis di samping restauran besar dan kecil, bahkan dua restauran ternama di Seminyak lokasinya dekat dengan Hotel kami yaitu Sardine dan Metis. Saya dan adek saya memutuskan untuk makan di sebuah restauran China kecil sore itu yang letaknya persis hanya beberapa meter dari hotel kami yaitu Yoo Noodles

hhSaya pesan salah satu menu andalan di restauran ini yaitu Sesame BBQ Pork sama seperti pesanan adik sayaPenampilan mie-nya mengundang selera makan saya, cuma saya sempat kaget karena ada nanas di mienya. Rasa mie-nya tetap enak sih bahkan ketika ada nanas di dalam bumbunya, rasanya gurih, manis dan asam, intinya kaya akan rasa *kayakrasacinta *tobatmontobat. Porsinya dijamin akan bikin kenyang perut tapi saya habisin juga sampai tidak bersisa sama sekali.

Selesai saya makan, pelayannya menghampiri kami dan memberikan kami dua fortune cookies. Saya kaget sekaligus senang karena biasanya di dalam fortunes cookies ada nasehat bijak bagi penikmatnya dan biasanya nasehat bijak yang di dapat bisa pas dengan keadaan kita lhoo. Adik saya dapat nasehat “Adversity is the parent of virtue” yang cocok dengan kondisi adik saya yang lagi berjuang mencari pekerjaan. Sedangkan saya mendapat kertas yang berisi nasehat “Love can last a lifetime, if you want it to”, trus saya sempet gemes gitu kenapa saya dapatnya yang berbau galau dan cinta-cintaan, padahal saya berharap dapat nasehat yang berbau kesuksesan karir. Pesan itu sempat buat saya refleksi sejenak sih tentang apa yang sedang saya alami dan saya pikirkan akhir-akhir ini.

IMG-20161216-WA0004Selesai makan, kami balik ke Hotel hanya dengan jalan kaki karena letak restauran ini hanya di sebrang hotel kami. Kami balik ke hotel kemudian mandi dan istirahat sejenak karena badan kami pegal-pegal terutama bagian pergelangan tangan dan pinggang. Sampai agak malam, kami baru keluar hotel lagi untuk lihat-lihat daerah sekitar hotel. Perut kami masih kenyang sebenarnya karena kami makan mie itu sekitar jam makan siang menuju makan sore. Karena takut nanti malam bangun karena kelaparan, kami makan nasi goreng di  warung pinggir jalan terus beli beberapa snack untuk persediaan di Hotel.

Setelah puas jalan di sekeliling Hotel, kami pulang ke kamar. Kami nonton Tv sebentar di kamar lalu kemudian tidur. Tidur malam itu cukup lelap. Saya bahkan ngak pake balada insomnia dulu baru tidur karena badan saya kayaknya udah capek dan minta segera berbaring untuk istirahat. Hari pertama di Bali cukup seru dan melelahkan bagi saya dan adik saya.

NOTE

This is NOT a Sponsored Post. All things that are written in this blog post are my own opinions and my honest experience. Do not copy my blog or my photos, if you want to use my blog or my photos please ask my permission by email and credit the copy page or image back to my blog

4 thoughts on “Second Day in Bali!”

    1. iyaa cobaa watersport citraa..memang kalau ke Bali harus nabung sih soalnya tranportnya aja lbh mahal dari Jakarta :'(

  1. Iya kemarin waktu jalan jalan di Legian juga banyak sign yang menandakan bahwa mereka menolak taksi online. Lupa di foto karena lagi keasyikan jalan.

    Btw main di watersport tanjung benoa berapa lamaaa?
    Supirnya setia banget yah mau nunggu 😀

    1. Iya di daerah wisata khususnya masih ga boleh karena persaingan ketat gitu di Bali, bisa sih asal dropnya di tempat wisata yang ada parkirannya dan ada drop off dalamnya biar aman. Aku main sekitar 2 jam kurang lebih termasuk nunggu antri gantian permainan sama pengunjung yang lainnya. Iya itu supirnya nawarin gitu karena kalo di sana ngambil penumpang susah n ga ada yang mau biasanya..hehehhe

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *