Bulan lalu saya bertemu dengan salah satu adek kelas saya di kuliah dulu. Kami memang sengaja janjian untuk bertemu hari itu. Banyak yang kami bahas pada hari itu, khususnya tentang kehidupan kami sekarang dan pekerjaan yang sedang kami geluti. Kami juga menyempatkan waktu untuk nonton di salah satu bioskop di Bekasi. Kebetulan ada film yang sedang saya ingin sekali tonton.
Perjalanan kami ke bioskop memang agak lama karena kemacetan ibu kota. Kalau jalanan sudah macet, mau ga mau saya harus nahan buang air kecil selama menyetir karena susah cari toilet umum di sekitar jalan. Saya juga termasuk orang yang pilih-pilih banget soal toilet umum karena kondisi toilet umum biasanya jorok dan airnya kotor. Saya lebih milih untuk menahan buang air kecil daripada harus buang air di toilet yang airnya tidak bersih.
Setelah kami sampai ke bioskop, kami sama-sama pergi ke toilet. Saya buru-buru ke toilet karena sudah lama menahan buang air kecil. Destiny (adek kelas saya) agak kaget ketika melihat saya balik lagi ke toilet dua kali padahal tadi dia baru saja melihat saya keluar dari toilet.
“Aku berasa pengen pipis terus deh Des tapi pasti keluarnya tuh dikit aja”
“Hoo..Tadi kak Mon nahan buang air kecil ya?”
“Iya Des, aku pikir nanggung jadi sekalian aja aku tahan.”
“Emang gitu kak kalau sering nahan jadi berasa kebelet terus”
Percakapan kami berlanjut tentang kebiasaan menahan buang air kecil. Saya termasuk yang sering menahan buang air kecil. Salah satu penyebab kenapa saya sering menahan buang air kecil karena kemacetan ibu kota terkait beberapa infrastruktur jalan dan transportasi sedang dibangun. Kebiasaan menahan buang air kecil lebih sering sekali terjadi tanpa saya sadari, karena saya sering menyetir sendiri ke arah Jakarta.

Awalnya saya menganggap enteng kebiasaan menahan buang air kecil namun lama kelamaan saya merasa ada yang aneh dengan frekuensi saya ke toilet. Saya sering merasa kebelet buang air kecil namun jumlah air seni yang dikeluarkan sedikit. Pernah juga saya merasa sakit ketika sedang buang air kecil karena saya sudah menahannya agak lama.
Ibu saya pernah bilang bahwa bisa jadi saya mengalami yang namanya gejala anyang-anyangan. Saya pikir ngak mungkin saya kena anyang-anyangan kan saya masih muda. Setau saya yang sering kena anyang-anyangan itu orang yang sudah tua karena saluran kencingnya tidak terlalu berfungsi dengan baik.
TENTANG ANYANG-ANYANGAN
Akibat penasaran tentang anyang-anyangan, akhirnya saya searching beberapa sumber untuk mengetahui tentang penyakit tersebut. Ternyata semua golongan usia bisa terkena resiko anyang-anyangan. Orang dewasa, anak-anak dan ibu hamil dapat terkena resiko mengalami anyang-anyangan. Bahkan dibanding pria, wanita lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih. Salah satu gejala awal dari infeksi saluran kemih yang sering disebut anyang-anyangan ini ialah rasa buang air kecil terus menerus disertai nyeri dan tidak lancar.
Baca juga : Gejala Anyang-Anyangan yang Harus Anda Ketahui
PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH
Penyebab infeksi saluran kemih 80% karena adanya bakteri E-coli yang menempel pada dinding saluran kemih/kencing. Ada beberapa kebiasaan kita juga yang ternyata memicu penyebab sakit buang air kecil atau anyang-anyangan yang berlanjut sampai menjadi infeksi saluran kemih.
Berikut ini hal-hal lain yang memicu anyang-anyangan yaitu toilet yang tidak bersih, sering menahan buang air kecil, arah proses pembasuhan setelah BAB yang tidak benar, dan air untuk membasuh yang tidak bersih. Arah basuh dari belakang ke depan mengakibatkan bakteri E. Coli dapat keluar dari anus dan masuk ke saluran kencing. Bakteri inilah yang menyebabkan infeksi pada kandung kemih, jika tidak diobati maka bakteri ini dapat menginfeksi ginjal.
CARA MENGATASI ANYANG-ANYANGAN DAN PENCEGAHANNYA
Sebenarnya ketika gejala anyang-anyangan sudah berlanjut cukup lama, kita harus serba waspada dan segera memeriksakan diri ke dokter. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan melakukan pemeriksaan sample urin. Dokter akan memberikan antibiotik jika kita memang mengalami infeksi kandung kemih.
Sebelum gejala anyang-anyangan semakin berlanjut, sebaiknya kita berupaya juga untuk mencegah anyang-anyangan, toh lebih baik mencegah daripada mengobati. Kita juga bisa mencegah anyang-anyangan dengan kebiasaan kita yang lebih sehat. Beberapa tips yang bisa kita lakukan demi mencegah anyang-anyangan yaitu minum air putih cukup dalam sehari (8 gelas sehari), tidak menahan buang air kecil, memilih toilet yang bersih, membasuh dengan gerakan dari depan ke belakang.
Ada satu lagi cara untuk mencegah kita terkena anyang-anyangan yaitu dengan meminum minuman kesehatan Prive Uri-cran Plus. Apa sih Uri-cran Plus itu? Prive Uri-cran adalah minuman kesehatan dengan ekstrak Cranberry yang dapat mencegah anyang-anyangan. Buah Cranberry telah lama diteliti dan digunakan di Amerika karena efektif mencegah infeksi saluran kemih. Proantocyanidin (PAC) pada buah Cranberry dapat mencegah penempelan bakteri E-coli pada dinding sel epitel saluran kemih dan membuangnya bersama air kencing. Sangat disarankan mengkonsumsi 2 gelas (@150 ml) jus Cranberry per hari selama kurang lebih 10 hari.
Buah Cranberry sangat susah dijumpai di Indonesia, biasanya kalau pun ada, harganya tergolong mahal. Saya pernah mencari buah ini di Farmers Market dengan rumah saya, hasilnya nihil karena meski buah ini bisa di import, tidak semua swalayan menjual buah ini. Setelah membaca beberapa referensi tentang buah Cranberry, ternyata kita tidak perlu susah-susah lagi untuk mencari buah Cranberry. Buah ini bisa dinikmati dalam bentuk minuman kemasan yaitu Prive Uri-cran Plus yang dikeluarkan oleh Combiphar.
Beberapa hari sebelum hari raya Lebaran saya cukup rutin meminum Prive Uri-cran Plus sesudah makan. Prive Uri-cran Plus berbentuk seperti bubuk yang mudah larut dalam air putih. Saya biasanya melarutkan bubuk Prive Uri-cran Plus ini ke dalam air putih dingin supaya lebih terasa segar di mulut. Setelah melarutkan bubuk Prive Uri-cran Plus, air putih tersebut akan berubah warna menjadi larutan merah jambu yang siap di minum. Rasanya minuman Prive Uri-cran Plus mengingatkan saya pada minuman sachet bubuk rasa buah yang sering saya minum waktu SD dulu. Rasa minuman kesehatan ini memang manis dan asam, namun rasanya masih pas di lidah saya.
Saya sedang membiasakan untuk tidak menahan buang air kecil terlalu lama. Saya juga rutin membawa tissue basah di tas supaya bisa saya pakai dalam kondisi darurat, ketika duduk wc tidak terlalu bersih atau air toilet kurang bersih. Hal yang masih sering saya lupakan yaitu meminum banyak air putih. Selama ini saya lebih sering melakukan aktivitas di lantai 2. Saya jadi malas untuk mengambil minum ke lantai 1 rumah. Kebiasaan ini telah membuat saya lupa minum banyak, karena terlalu sibuk beraktivitas di lantai atas, akhirnya saya membawa tempat minum dengan ukuran agak besar ke lantai 2 supaya saya tidak lupa untuk minum air putih.
Banyak orang mungkin menyepelekan menahan buang air kecil sama seperti menyepelekan lupa untuk minum air putih dengan kadar yang cukup, padahal hal-hal sepele seperti ini kalau dibiarkan bisa memicu penyakit berbahaya untuk tubuh. Saya mau membiasakan diri untuk rutin meminum Prive Uri-cran Plus supaya bisa mencegah penyakit anyang-anyangan karena minum air putih saja ternyata tidak cukup untuk mencegahnya. Selama tindakan mencegah tersebut masih menyenangkan seperti meminum larutan ekstrak buah Cranberry, saya pikir kenapa tidak 🙂 . Satu hal yang selalu saya ingat bahwa kesehatan itu sangat mahal harganya. Kamu bisa membeli Prive Uri-cran Plus di drug store terdekat salah satunya Guardian, dengan harga Rp 94.000,00 (1 kotak isi 15 sachet). See you on my next post readers!
NOTE
This is a Sponsored Post. All things that are written in this blog post are my own opinions and my honest experience. Do not copy my blog or my photos, if you want to use my blog or my photos please ask my permission by email and credit the copy page or image back to my blog.