
Rasanya happy banget ketika saya bisa punya waktu liburan dengan salah satu teman dekat saya, Sheila. Setelah menabung 2 bulan akhirnya saya jadi juga mengambil waktu liburan di long weekend. Tujuan liburan kami kali ini adalah kota Bandung. Mengapa memilih kota Bandung? Tidak ada alasan khusus sih hanya saja Bandung bagi saya mirip dengan Bali, kota liburan yang selalu berhasil membuat saya ingin kembali lagi.
Persiapan liburan kali ini ga terlalu ribet karena jarak kota ini tidak terlalu jauh dari Jakarta. Kebetulan keluarga Sheila punya rumah di daerah dago, jadi kami ga pusing untuk urusan memilih hotel. Kami menggunakan transportasi kereta untuk menuju kota Bandung, mengingat jalan tol menuju kesana pasti macet parah saat long weekend.
Kami mendapat jadwal keberangkatan kereta pada Kamis sore. Tiket-tiket kereta untuk jadwal perjalanan pagi dan siang sudah sold out semua. Ternyata kalau long weekend, kita harus lebih gercep memesan tiket dari jauh-jauh hari untuk antisipasi harganya naik dengan cepat atau tiketnya habis. Luar biasa ya orang Jakarta semangat banget liburan long weekend-nya 😀

Saya berangkat dari stasiun Gambir bersama Sheila. Saya sempat menunggu Sheila sebentar di Starbucks. Setelah setahun kemarin dinas dan mengalami susahnya mendapat waktu liburan yang benar-benar “tenang”, hari ini rasanya pikiran saya bisa bebas sejenak. Saya begitu menikmati suasana stasiun Gambir yang ramai dengan orang yang lalu lalang sambil membawa koper dan tas.
Setelah melalui 2,5 jam perjalanan, akhirnya kami sampai sekitar pukul 7.30 malam di stasiun Kota Bandung. Kami sama-sama senyum sumrigah ketika akhirnya kami sampai di stasiun kereta kota Bandung. Sheila sendiri tampak terlihat bahagia dapat tiba di kota tempat kuliahnya dulu. Beberapa menit kemudian kami langsung menuju ke daerah Dago dengan taksi lokal Bandung.

AKASYA TERAS, BANDUNG
Sebelum kami melanjutkan perjalanan ke rumah Sheila. Kami memutuskan untuk makan di Akasya Teras. Restauran ini merupakan salah satu yang jadi rekomendasi Sheila. Tempatnya cukup sepi saat itu karena kami sampai disana sekitar jam setengah 9 malam.
Sempat ada kejadian yang bikin kami terdiam di taksi beberapa menit sebelum sampai di restauran. Ketika kami sedang mengarahkan supir taksi ke lokasi restaurant, supir taksinya sempat bertanya ke kami. Berikut ini percakapan kami dengan si supir taksi.
Sheila : “Nanti puter balik aja pak, resto-nya kelewatan tadi”
Supir Taksi : “Oke mbak. Tadi bertiga kan ya mbak”
Sheila & Mona : “Hah bertiga.. *saling pandang dan terdiam
Sheila : “Bertiga sama siapa pak? Dari tadi cuma berdua”
Supir Taksi : *diam*..Oh ga sama bapak yang dari stasiun tadi ya ? ”
Sheila : “Oh..bapak yang naik taksi belakang kami di stasiun ya pak? Ngak bareng bapak itu kok”
Supir Taksi : “Oh kirainn tadi rombongan bertiga mbak”
Sheila & Mona : *lega dalam hati, berarti itu bukan h*ntu #kezelss


Sesampainya di Akasya Teras, kami langsung pesan 1 porsi Tepanyaki dan 2 nasi liwet untuk menu makan malam. Satu porsi Tepanyaki cukup besar ternyata bahkan bisa untuk porsi dua orang. Rasa tepanyaki dan nasi liwetnya enakk bangett.
Suasana Akasya Teras saat itu cukup sepi karena memang kami datang berdekatan dengan jam tutup restaurant. Saya suka dengan suasana restaurannya yang semi outdoor, Pengunjung bisa memilih untuk makan di dalam ruangan atau di area taman yang asri.
Setelah selesai makan, kami langsung menuju rumah untuk segera istirahat. Beneran sampai rumah kami berdua langsung tepar. Hari kedua di Bandung menyusul di postingan blog selanjutnya, see you on my next post readers!
NOTE
This is NOT a Sponsored Post. All things that are written in this blog post are my own opinions and my honest experience. Do not copy my blog or my photos, if you want to use my blog or my photos please ask my permission by email and credit the copy page or image back to my blog.