Berburu Museum Seni di Bandung

WOT BATU

Hari ketiga di Bandung, kami berdua bangun kesiangan dari hari sebelumnya. Kebetulan sedang liburan, saya sengaja supaya membuat diri saya lebih santai dibandingkan hari-hari kerja. Kami sarapan roti dan yougurt yang kami beli dalam perjalanan pulang dari Gormeteria ke villa. Hari ini saya dan Sheila sudah berencana seharian berkunjung ke beberapa Museum Seni di Bandung.

WOT BATU, Dago Pakar

Tujuan pertama hari itu adalah WOT BATU yang berada di daerah dago pakar. Pertama kali sampai di WOT Batu, saya langsung jatuh cinta dengan tempat ini. WOT Batu merupakan salah satu art gallery karya Pak Sunaryo. Berbeda dengan Selasar Sunaryo, WOT Batu lebih fokus kepada karya-karya seni yang terbuat dari batu. Karya seni batu diletakkan di ruang luar/outdoor sehingga terasa sangat menyatu dengan alam.

Sebelum masuk ke dalam WOT Batu, kami membayar tiket dengan harga Rp 50.000,00 per-orang (termasuk Wellcome Drink) dan juga diberikan pengarahan terlebih dahulu sebelum memasuki area WOT Batu. Pengunjung dilarang menggunakan kamera professional (SLR/Mirrorless) untuk mengambil foto namun diperbolehkan menggunakan kamera smartphone.  Pengunjung dilarang duduk dan menyentuh karya seni batu di area WOT Batu dan dianjurkan untuk melepas sepatu jika melalui area berumput.

Setiap 1 jam sekali akan ada tour guide yang menemani pengunjung sambil memberikan penjelasan jika kita meminta terlebih dahulu di awal. Jika tidak ingin menggunakan tour guide, pengunjung dapat menikmati penjelasan setiap karya dengan DIAS (Digital Assistant) WOT Batu yang bisa di download melalui goggle play store. 

Saya dan Sheila memilih untuk menggunakan DIAS WOT Batu agar kami lebih bebas berlama-lama menikmati karya, namun tetap mendapatkan penjelasan lengkap tentang karya seni tersebut. Pengunjung tinggal scan barcode yang ada di samping tiap-tiap karya batu untuk mendapatkan penjelasan dalam bentuk suara maupun tulisan, canggih banget yaaaa…serasa punya tour guide pribadi versi virtual.

Saya ga bisa jelasin rasanya selama berada di sana. Saya menikmati setiap karya seni batu yang begitu menyatu dengan alam. Setiap karya batu punya filosofi yang mendalam dan bentuk yang indah. Selama berada disana saya begitu merasa benar-benar menikmati setiap momen di WOT Batu. Tempat yang cocok untuk menyepi, merenung serta menikmati seni yang menyatu dengan alam sekitar.

Selasar Sunaryo, Dago Pakar.

Saya dan Sheila lanjut jalan kaki ke Selasar Sunaryo yang terletak tidak jauh dari WOT Batu. Kebetulan saat itu ada pameran 20 tahun Selasar Sunaryo yang berjudul Lawang Kala yang artinya perjalanan waktu. Lawang Kala mengibaratkan perjalanan manusia dalam waktu sekalinya lahir maka seolah-olah dipaksa untuk menjalani kehidupan itu sendiri tanpa bisa kembali ke masa lalu. Hal ini di gambarkan melalui instalansi terowongan bambu yang mirip seperti kerambu. Pengunjung diajak masuk terowongan yang hanya mempunyai pintu keluar yang berada di ujung terowongan.

Ternyata ada pameran satu lagi di ruangan bawah Selasar Sunaryo. Pameran kedua merupakan pameran yang dibuat oleh seorang Fotografer asal Jepang yang sedang melakukan riset di Bandung. Pameran tersebut menceritakan bagaimana intervensi besar yang dilakukan manusia di daerah Dago memberi pengaruh besar bagi kerusakan lingkungan di Bandung.

Salah satu karya menarik dari pameran ini berupa foto-foto pepohonan yang di tempelkan pada batu dengan teknik coating khusus. Batu-batu tersebut terlihat cantik bak lukisan yang tidak sengaja dibentuk dari alam. Foto-foto tersebut merupakan foto tempat asal masing-masing batu sebelum terjadi pembangunan hotel atau apartemen.

NU Art Space

Museum terkahir yang kami kunjungi adalah NU Art Sculpture Park karya Nyoman Nuarta. Perjalanan ke museum tersebut benar-benar macet, sampai kami sempet-sempetnya beli cimol untuk makan di mobil. Untung banget abang gocar-nya ga marah karena mobilnya wangi cimol #maafabanfgocar.

Saat kami tiba, suasana Museum agak sepi karena cuaca hujan. Kami tidak bisa mengambil banyak foto pameran outdoor Museum ini karena cuaca diluar masih hujan deras. Hal itu ga jadi masalah sih, karena karya-karya yang berada di dalam ruangan juga menarik. Suasana sepi Museum saat itu lumayan membuat kami leluasa untuk bolak balik menikmati karya seni.

Kebetulan kami juga dapat diskon untuk makan di Café bagian belakang Museum ini. Café tersebut menyajikan berbagai macam makanan Bali. Saya lupa waktu itu saya pesan apa, tapi pastinya saya pesan makanan Bali.

Selesai makan malam, kami langsung ke Primarasa Bandung untuk membeli oleh-oleh. Karena datang pada malah hari, saya ga kedapatan pisang molen legendaris dari toko kue ini. Meskipun udah mau tutup tapi pembelinya masih banyak antri di kasir. Saya sarankan datang pagi atau siang supaya dapat stock lengkap dari toko ini.

Setelah membeli oleh-oleh, Saya dan Sheila lanjut mengunjungi Day & Nite Bandung di daerah Dago Giri, salah satu proyek kantor lama yang belum sempat saya kunjungi saat bangunan tersebut sudah terbangun. Tempat ini agak susah dijangkau, sebaiknya bawa kendaraan sendiri ketika kesini atau udah nawar driver untuk nunggu dan jemput lagi ketika mau pulang dari tempat ini.

Selesai dari berkunjung ke Day & Nite Bandung, saya dan Sheila kembali ke villa untuk beristirahat. Tidak lupa malam itu kami harus membereskan koper dan menelpon taksi untuk menjemput kami subuh-subuh. Kebetulan tiket balik kereta kami untuk besok hanya tersisa di jam pagi. Selama perjalanan pulang dari Bandung ke Jakarta, kami masih belum rela meninggalkan Bandung hehehe. Sampai ketemu di liburan selanjutnya, Bandung !

FOR MORE INFORMATION

WOT BATU

Jl. Bukit Pakar Timur No.98, Ciburial, Kec. Cimenyan,

Bandung, Jawa Barat 40198

SELASAR SUNARYO ART SPACE

Jl. Bukit Pakar Timur No.100, Ciburial, Kec. Cimenyan,

Bandung, Jawa Barat 40198

NuART Sculpture Park

Jl. Setraduta Raya Blok L 6, Ciwaruga, Kec. Parongpong,

Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40151

NOTE

This is NOT a Sponsored Post. All things that are written in this blog post are my own opinions and my honest experience. Do not copy my blog or my photos, if you want to use my blog or my photos please ask my permission by email and credit the copy page or image back to my blog.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *