Cerita di Senja Hari

668049CD0E
Free image from https://stocksnap.io/

Libur lebaran kali ini saya dan keluarga tidak pergi kemana mana karena sudah dipastikan semua jalur kendaraan dan wisata pasti sedang padat-padatnya. Saya dan keluarga juga tidak merayakan Lebaran karena kami penganut Kristiani namun kami tetap bersilahturahmi ke tetangga yang beragama Muslim untuk bercengkrama dan mengucapkan selamat Hari Raya, hal ini sudah biasa di lingkungan tetangga kami bahkan kadang kami tetap kebagian makanan yang dikirimkan dari tetangga. Sebaliknya ketika kami merayakan natal, kami pun dapat kunjungan dari tetangga kami yang berbeda agama dan kami juga aktif mengirim kue atau makanan ke beberapa tetangga. Keluarga saya biasanya memutuskan untuk bersilahturahmi sehari atau dua hari setelah hari lebaran karena ketika hari H, rumah tetangga sedang penuh-penuhnya dengan kunjungan saudara-saudara mereka.

Kemarin, ayah saya sudah berniat untuk berkunjung ke tetangga yang merayakan Lebaran dan memilih waktu sore mengingat biasanya masih ada kunjungan saudara di tetangga H+1. Kebetulan tetangga saya sebagian besar sedang mudik semua jadi daerah perumahan agak sepi dari biasanya, cuma beberapa tetangga yang stay di rumah mereka masing-masing. Saya sendiri juga sedang tidak ada keperluan khusus untuk event, job article, atau pesanan produk, jadi saya lebih banyak waktu luang dirumah. Jika libur panjang saya lebih suka bertemu dengan teman teman terdekat saya, karena agak susah bagi kami untuk bertemu di hari kerja biasa dimana teman-teman saya sibuk kerja, freelance dan saya juga sering ada event terkait blog.

Saya sempat di nasehati keluarga saya karena saya lebih banyak dirumah dan dikira ansos (anti sosial), hehehe. Sebenarnya saya bukan ansos namun belakangan ini ntah mengapa saya sering lelah jika bertemu banyak orang, mungkin karena saya juga sering ikut event jadi bertemu dengan orang lain terasa seperti kebiasaan rutin. Ketika saya chat via media sosial juga saya mengalami keletihan seolah-olah bukannya saya jadi bahagia saya malah jadi capek dan ga mood, makanya beberapa hari ini saya ga ngurus blog dan malas untuk melakukan berbagai hal, mungkin saya sedang bosan.

Saya sempat menanyakan hal ini ke salah satu psikolog kenalan saya dan jawaban beliau membuat saya tercengang. Ketika berhubungan sosial via telepon atau chat, kadang memang kita bisa letih dan frustasi karena alat gadget ini justru melepas radiasi negatif kepada kita meski niat kita baik yaitu bersosialisasi. Saya disarankan untuk bertemu face to face dengan teman-teman saya daripada berhubungan via dunia maya, namanya juga dunia maya antara ada dan tidak ada hehehe. Ketika kita bertemu langsung justru kita saling memberi energi satu sama lain sedangkan ketika kontak sosial lewat media sosial kita cenderung hanya memberi energi kita kepada alat gadget dan gadget tidak akan bisa memberi energi sama seperti manusia memberi kita energi.

Saya sempat kaget karena saya pikir saya yang bermasalah karena sering merasa capek berhubungan dengan orang lain. Saya memang hanya berhubungan dengan beberapa teman dekat dengan intens namun saya sering merasa mereka juga capek mendengar cerita saya sehingga saya lebih banyak menghabiskan waktu dengan menulis dan membaca blog orang lain.

QNVF339N2W
Free image from https://stocksnap.io/

Janjian dengan teman lama saya, Erin

Beberapa hari yang lalu saya memang sudah janjian dengan teman saya Erin yang merupakan teman SMP saya dan teman Kuliah saya dulu, untuk bertemu. Rumah saya masih satu daerah dengan rumah Erin jadi jarak dan tempat bertemu tidak jadi masalah bagi kami. Saya janjian di tempat kopi yang terletak di salah satu mall dekat daerah kami untuk ngobrol dan siangnya kami pindah ke mall lain yang lebih banyak pilihan makanan karena kami sama-sama ingin makan shushi hari itu hehehhe. Kebetulan karena masih suasana Lebaran jadi Mall tidak terlalu penuh di siang hari namun mulai ramai ketika menuju sore hari.

Saya ngobrol banyak hal mulai dari kabar, kerjaan, keluh kesal, asmara, dan banyak hal lainnya sampai ga kerasa kami sudah seharian ngobrol sampai sore hehehe. Karena Erin merupakan salah satu teman terdekat saya dan sudah banyak tau masalah pribadi saya, jadi saya lebih nyaman ngobrol tentang apa saja tanpa takut di judge. Kami juga sama-sama suka menulis meski saya lebih suka menulis di blog sedangkan Erin lebih suka menulis novel atau fanfic. Saya sangat mendukung Erin untuk merilis karya-karyanya dalam bentuk buku karena kan sayang kalo kita berkarya namun tidak berani untuk di publikasikan hehehe. Saya juga sharing bagaimana menulis blog telah mengubah saya sedikit demi sedikit dan mulai ada pemasukan dari blog ini meski tidak seberapa dibandingkan ketika saya kerja kantoran.

Ketika saya ditanya mau lanjut kerja kantoran lagi apa ngak, saya sempat bingung, sebenarnya saya sih oke dengan kerjaan kantoran asal saya dapat kantor yang cocok dan mendukung perkembangan diri saya serta beban kerjanya sesuai, namun memang kantor cocok-cocokan sih meski tidak ada juga yang namanya kerja bahagia dan lancar terus setiap hari. Saya masih ragu karena takut blog serta usaha yang saya rintis terbengkalai. Biasanya ketika kerja kantoran, sabtu minggu saya cuma ingin dirumah untuk istirahat. Saya juga sebenarnya tipe yang susah beradaptasi dengan lingkungan baru. Erin juga sempat cerita bagaimana kerjaan kantor kadang membuatnya capek di akhir pekan untuk melanjutkan hobinya menulis namun menulis sudah menjadi pelepasan stress bagi dirinya.

Berbeda ketika saya chat yang kadang bisa terputus dengan kegiatan lain yang saya lakukan, acara hang out ini justru tidak kenal waktu karena tiba-tiba saja tanpa kami sadari hari sudah menuju sore. Kami juga tidak ada habis-habisnya membagi cerita hidup kami satu sama lain sambil tertawa dengan kejadian-kejadian lucu yang kami alami.

Selesai dari acara hang out, kami memutuskan untuk balik ke rumah masing-masing. Saya mengantarkan Erin sampai jalan dekat rumahnya karena kebetulan kami melewati jalan yang sama ketika pulang dan saya bawa mobil hari itu. Setelah selesai mengantarkan Erin, saya jadi merasa lebih plong dan lega tidak seperti ketika saya curhat dan ngobrol via chat.

Silahturahmi ke tetangga yang merayakan Lebaran

Sampai dirumah saya sadar bahwa orang rumah saya sedang keluar dan silahturahmi ke rumah tetangga, saya pun langsung menyusul untuk silahturahmi. Kebetulan saya silahturahmi ke tetangga terdekat kami dimana saya dan saudara saya sering memanggil tetangga kami dengan sebutan Bu De dan Pak De karena hubungan keluarga kami termasuk dekat. Selama silahturahmi kami saling cerita satu sama lain dan terkadang Bu De dan Pak De juga memberikan nasehat kepada kami yang masih muda khususnya dalam karir.

Setelah Silahturahmi, kami sekeluarga makan di Mall dekat rumah karena ibu saya tidak masak hari itu hehhehe. Setelah pulang ke rumah saya langsung tepar di kamar sambil setel CD musik yang baru di beli. Ntah kenapa hari itu saya puas dan plong di bandingkan hari-hari sebelumnya, mungkin itu yang di bilang psikolog tentang saling memberi energi satu sama lain. Pada akhirnya kita memang makhluk sosial biasa dimana sosialisasi merupakan kebutuhan dasar sehari-hari. Saya jadi ingat cerita teman saya ketika main the sims dimana dia iseng buat karakter game itu dikurung di ruangan tertutup, ternyata yang terjadi karakter game tersebut sampai nangis-nangis depresi karena dikurung tanpa sosialisai sampai akhirnya meninggal, duhh serem amat percobaan teman saya #janganditiru.

Meski saya lebih suka punya waktu sendiri, saya tetap harus mengingatkan diri saya bahwa saya butuh berbagi dengan orang lain, saya butuh bersosialisasi khususnya sosialisasi di dunia nyata. Saya juga ingin mengucapkan selamat hari Raya Idul Fitri bagi yang merayakan. Mohon maaf lahir dan batin untuk yang merayakan dan orang terdekat saya serta pembaca blog saya.

6 thoughts on “Cerita di Senja Hari”

    1. Iya mas, memang kalo cerita masalah pribadi lebih baik ke orang terdekat yang sudah mengenal baik buruknya kita :)..terima kasih sudah berkunjung ke blog

    1. halo mbak nathalia..sama mbak saya juga kadang males ketemu banyak orang..cuma kalo ketemu yang temen akrab banget mah betah lama2 jalan hehehhe

    1. Iya banget mbak, aku juga kalo lama2 pegang gadget malah capek dan bosan. Waktu dapet info begitu dari kenalan psikologku ternyata memang ada pengaruhnya dari kelamaan main gadget hehehe..terima kasih mbak Izzah sudah mau mampir ke blogkuu 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *