Tidak Pernah Sampai Namun Tidak Akan Pernah Sama

SAM_5317Saya bertumbuh di dalam banyak komunitas selama saya hidup sampai sekarang. Ketika saya kuliah, saya punya beberapa komunitas yang begitu mempengaruhi saya sebagai seorang individu. Saya masih mempertahankan hubungan dengan geng SMA saya. Saya masih menyempatkan diri untuk bertemu dengan teman-teman persekutuan semasa saya kuliah. Saya masih jalan dengan geng kuliah saya sampai sekarang. Saya masih melanjutkan Kelompok Kecil yang dulu saya ikuti dari kuliah. Komunitas yang baik telah banyak memberikan pertumbuhan dalam diri saya.

Saya berkembang dan bertumbuh di dalam komunitas yang memang sangat dekat hubungannya dengan saya. Tanpa saya sadari hal ini pun telah membuat saya begitu takut dan begitu lemah ketika komunitas tersebut tidak ada lagi buat saya. Lingkungan saya berubah beberapa kali ketika saya terjun dalam dunia kerja. Saya dituntut untuk lebih utuh secara individual dibandingkan harus berada di dalam sebuah kelompok. Saya harus siap membawa diri saya sendiri. Saya juga harus siap berenang di tengah-tengah kepentingan orang lain, karakter yang berbeda dan suara hati nurani saya sendiri.

Ada masa-masa dimana saya penuh dengan kebingungan dengan jalan yang harus saya hadapi. Sampai sekarang pun saya masih meraba-raba hari depan yang sebenarnya adalah sebuah misteri bagi semua manusia. Hari ini saya pikir keberhasilan akan datang, besoknya saya mengalami kegagalan. Malam ini saya bermimpi tentang banyak hal, besoknya saya bangun dengan menghadapi kenyataan.

Hal yang paling saya benci dari hidup adalah perasaan bahwa saya tidak akan pernah sampai. Saya benci untuk berpindah. Saya benci dengan perubahan drastis. Saya membenci sesuatu yang tidak pernah pasti. Saya benci dengan perasaan tidak pernah sampai. Saya benci harus memulai semuanya dari awal meskipun pada akhirnya saya memulai semua hal dari awal beberapa kali. Saya benci harus meninggalkan dan ditinggalkan, namun saya juga mengerti bahwa perpisahan pun sama baiknya dengan pertemuan.

Selalu ada ruang di antara kebahagiaan yang saya inginkan dengan apa yang akhirnya saya dapatkan. Selalu ada jarak dalam mimpi yang ingin saya wujudkan dengan kenyataan yang harus saya hadapi. Sejenak saya baru menyadari betapa melelahkan-nya sebuah kehidupan. Kita ingin mengapai banyak hal untuk kemudian kita lepaskan di penghujung kehidupan. Bahwa diantara kelahiran dan kematian, kita merajut kebahagiaan hidup yang kita inginkan.

Saya tidak akan pernah sampai dalam hidup. Saya hanya akan melewati waktu, ruang, tempat, rasa dan orang yang saya sudah temui, sedang saya temui dan akan saya temui. Saya akan berubah berkali-kali. Saya akan gagal kemudian berhasil dan gagal lagi. Saya akan bertemu dan berpisah berkali-kali. Saya tidak akan pernah sampai dalam menjalani hidup namun saya tidak akan pernah sama lagi untuk selanjutnya.

NOTE

This is NOT a Sponsored Post. All things that are written in this blog post are my own opinions and my honest experience. Do not copy my blog or my photos, if you want to use my blog or my photos please ask my permission by email and credit the copy page or image back to my blog.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *