Akhir Minggu Produktif di Kopi Kalyan

SAM_5173

Bulan lalu saya sempat mengikuti sebuah sesi sharing yang diadakan oleh Catalyst Art dan Publisher Indie The Pagggges. Acara sharing ini memang lebih terkesan santai yaitu berupa sharing pengalaman oleh beberapa illustrator yang berhasil mempublikasikan ide dan karya mereka dalam bentuk zine. Publisher Indie The Pagggges juga menceritakan awal mula terbentuknya The Pagggges sebagai publisher lokal yang bertujuan mempublikasikan karya illustrator ke beberapa komunitas penikmat seni.

Bagi yang belum tahu mengenai zine, sebenarnya zine itu sendiri berbentuk seperti booklet. Zine tidak dibatasi dalam bentuk tulisan, percakapan, ataupun karya seni. Istilah zine mulai populer ketika digunakan oleh kaum punk pada masa populeritasnya. Kaum punk menggunakan zine untuk menyebarkan idealisme mereka. Pada masa tersebut, zine sempat di larang oleh masyarakat dan pemerintah karena isinya yang mengandung konten vulgar, kekerasan dan terlalu bebas.

SAM_5193

Seiring berkembangnya jaman, zine juga berkembang menjadi sebuah media bagi para seniman untuk menyalurkan ide-ide mereka dalam bentuk kumpulan karya seni. The Pagggges sendiri berperan sebagai kurator dalam penyeleksian zine yang akan mereka promosikan. Para seniman sendirilah yang memperbanyak zine mereka apabila berhasil lulus dalam tahap seleksi. Zine juga bertujuan agar kumpulan karya seni para seniman dapat dibeli oleh penikmat seni dengan harga yang lebih terjangkau.

Setelah sesi sharing selesai, para peserta mengikuti workshop yang diadakan oleh panitia. Pada sesi ini setiap peserta diharapkan untuk spontan membuat doodling di sebuah kertas yang akan diberikan ke peserta lainnya secara bergantian. Peserta lainnya pun harus merespon doodling yang peserta sebelumnya buat secara spontan. Hasil kumpulan doodling tersebut kemudian digabungkan menjadi sebuah zine. Hasil akhirnya memang unik, zine kami berisi sesuatu yang nyeleneh dan lucu. Setelah sesi workshop selesai, saya berkeliling untuk melihat zine-zine yang dibuat oleh para seniman. Zine tersebut juga bisa dibeli selama pameran berlangsung.

SAM_5199

MAKAN SIANG DI KOPI KALYAN

Kebetulan hari itu saya tidak datang sendirian, saya datang bersama teman saya yang juga sama-sama menyenangi bidang seni dan illustrasi. Kami sempat membuka usaha kecil dalam bidang illustrasi produk. Sudah lama sekali kami tidak mengikuti workshop atau bertemu untuk membicarakan usaha kami untuk ke depannya. Teman saya memang sedang sibuk dengan kerjaan kantor sekarang, sedangkan saya juga mengikuti beberapa event blogger di akhir pekan. Saya juga sudah mulai mengikuti les bahasa Inggris pertengahan bulan lalu. Saya pikir mumpung akhir pekan ini waktu kosong kami sedang cocok, jadi sekalian saya sempatkan waktu untuk bertemu sambil makan siang.

Kopi Kalyan terletak di daerah Senopati yang lebih di dominasi dengan perumahan. Butuh sedikit usaha lebih untuk datang ke kedai kopi ini yang cukup jarang dilalui oleh angkutan umum. Saya sarankan untuk memakai kendaraan pribadi atau menggunakan transportasi online jika ingin datang ke tempat ini. Tempat parkir-nya juga sedikit, jadi lebih baik datang lebih pagi jika ingin membawa kendaraan sendiri.

SAM_5161

SAM_5160

Gaya interior yang ditonjolkan oleh Kopi Kalyan lebih ke arah industrial dengan tetap mempertahankan kesan bangunan unfinished. Material yang ditonjolkan pada ruangan kedai kopi ini lebih banyak menggunakan kayu, besi, dan beton unfinished. Material beton juga semakin di expose dengan membiarkan sisi tiang terkesan tidak selesai. Saya termasuk penyuka gaya industrial seperti ini, karena lebih terkesan simpel dan ga ribet. Saya malah kurang tertarik dengan interior ruangan diberi terlalu banyak material heboh yang menonjol. Meski kesan ruangan kedai kopi ini simpel namun kesan nyaman masih dapat tercipta dari ruangan kedai kopi ini.

SAM_5153

Tak berapa lama ketika saya sedang melihat menu makanan, seorang Bapak muncul dari balik pintu sambil membawa seekor anjing Alaskan Malmute yang besar. Beberapa pengunjung langsung berdatangan untuk menghampiri anjing besar tersebut, termasuk saya. Nama anjing Alaskan Malmute tersebut adalah Teebar. Anjingnya ramah kepada para pengunjung yang datang menghampirinya. Saya paling ga tahan kalau lihat binatang peliharaan apalagi anjing yang besar, pasti saya langsung pengen elus-elus.

SAM_5157

Selesai puas main dengan Teebar, saya pergi memesan makanan dan minuman. Saya memesan nasi goreng kebuli dan green tea latte. Saya ga memesan kopi karena saya memang bukan pecinta kopi. Nasi goreng kebuli kedai kopi kalyan ini enak banget, hanya saja rasanya pedas panas. Lidah dan perut akan terasa sedikit panas setelah memakannya. Nasi goreng kebuli merupakan salah satu menu favorite di Kopi Kalyan. Menu makanan di kedai kopi ini lumayan banyak dan harga yang ditawarkan juga lumayan. Saya habis sekitar 90 ribu untuk makanan dan minuman yang saya pesan.

Kedai kopi ini memiliki ruang luar hijau yang aktif yaitu dapat digunakan oleh para pengunjungnya. Salah satu ruang luar digunakan sebagai ruangan khusus merokok. Ruang luar merokok-nya asik untuk duduk-duduk atau pun untuk mengobrol. Ruang dalam kedai kopi ini justru lebih redup dengan cahaya namun lebih terasa adem. Bagian depan kedai kopi justru lebih terang dan sering dipakai untuk tempat pameran skala kecil. Para pengunjung yang datang ke kedai kopi ini biasanya melakukan aktivitas seperti mengerjakan tugas, nongkrong bersama teman, dan melihat pameran.

SAM_5163

Saya memang ingin lebih ingin produktif di akhir pekan. Jika saya ada acara di daerah Jakarta, sering saya padatkan acaranya seharian untuk ke pameran, workshop, atau sekedar menulis supaya besok-besoknya saya ga perlu pergi jauh ke Jakarta lagi. Hari minggu lebih saya khususkan untuk keluarga. Sebenarnya saya juga mulai jenuh dengan kemacetan daerah Jakarta, khususnya pada hari Jumat dan Sabtu malam. Kalau ga perlu-perlu amat, saya ga akan pergi ke Jakarta. Akhir pekan kali ini cukup produktif bagi saya karena siangnya saya membahas banyak hal tentang usaha kecil yang sedang kami bangun, jadi saya cukup puas hari itu.

Ada yang sering menghabiskan hari Sabtu dengan pergi ke pameran atau ikut workshop? Cerita dong di bagian komen tentang Sabtu produktif versi kalian. See you on my next post readers!

NOTE

This is NOT a Sponsored Post. All things that are written in this blog post are my own opinions and my honest experience. Do not copy my blog or my photos, if you want to use my blog or my photos please ask my permission by email and credit the copy page or image back to my blog.

FOR MORE INFORMATION

Kopi Kalyan

JL. Cikajang no 61, Senopati. Jakarta

Open : Sun-Thur 7AM-10PM /Fri-Sat 7AM-11PM

Instagram : @kopikalyan

6 thoughts on “Akhir Minggu Produktif di Kopi Kalyan”

  1. Udah lama banget mau coba nongkrong di kafe ini tapi aku pikir kayanya rame banget apalagi kalau weekend. Soalnya lagi hits banget di Instagram sedangkan aku gak terlalu suka nongkrong di kafe yang terlalu rame, pusing ngeliatin orang mondar mandir hahaha.

    Anyway, nice review! 🙂

    http://www.zeillamudev.com

    1. Halo Zeilla..sama banget, aku ga suka nongkrong di cafe kalo lg rame tp kmaren ga terlalu rame sih mungkin karena aku pagian kesana. Biasanya cafe baru rame kalo udah sore ke malam heheheh. Kalo coffee shop gitu kayaknya lebih enak kalo pas lagi sepi ya :)..thanks sudah mampir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *