Creative Writing for Blogging with Andra Alodita

SAM_6109edit

Sudah lama sekali saya tidak menghadiri event-event untuk blogger di area Jakarta padahal hati saya masih ingin untuk ikut event yang menambah pergaulan dan ilmu dalam dunia blogging. Sejak bulan Juni lalu, saya sudah mulai bekerja lagi pada sebuah perusahaan yang cukup besar.Sebagai seorang pekerja kantoran, membagi waktu antara bekerja dan mengikuti kegiatan lain di akhir pekan memang harus lebih extra usaha. Sempat terpikir dalam benak saya untuk stop dalam dunia menulis blog, tetapi saya bersyukur bahwa saya masih memberi kesempatan untuk diri saya sendiri untuk tidak menyerah.

Minggu lalu saya menghadiri sebuah acara dengan tema Creative Writing for Blogging with Andra Alodita yang di sponsori oleh brand Wardah dan Tinkerlust. Brand Wardah sendiri memang bukan brand kosmetik yang asing lagi di kalangan pecinta make up, sedangkan untuk Tinkerlust mungkin lebih banyak dikenal oleh kalangan pecinta fashion. Tinkerlust sendiri merupakan platform dimana kita bisa menjual barang fashion preloved milik kita sendiri ataupun membeli barang preloved item dari para influencer.

Baca juga : CREATIVE HABITS by Andra Alodita

Pasti sudah banyak yang kenal dengan Andra Alodita, salah satu beauty dan lifestyle influencer yang sangat menginspirasi banyak orang dengan upaya hidup sehatnya dan perjuangannya dalam memiliki buah hati. Saya sendiri pernah beberapa kali bertemu dengan Malo (panggilan akrab Andra Alodita). Let me tell you something, she is really inspiring woman! Saya banyak belajar dari Malo, mulai dari cerita-cerita di blog-nya yang selalu saya tunggu, hingga cerita behind the scene yang ia bagikan ketika saya dan readers setia lainnya ngobrol-ngobrol dengannya.

IMG20170819110918-01(1)edit

Tidak seperti acara blogging pada umumnya, acara ini fokus kepada proses kreatif menulis untuk blog yang selama ini Malo sudah lakukan. Bermula dari niatnya untuk mengisi waktu luang dirumah selama menjalani program hamil, Malo mulai mengisi blog yang awalnya berisi foto-foto hasil karya dengan tulisan. Dari hal tersebut dimulailah perjalanan Andra Alodita sebagai seorang beauty and lifestyle blogger yang dikenal banyak orang.

Setiap orang bisa menulis

Malo percaya bahwa setiap orang bisa menulis karena menulis adalah kebiasan yang kita pelajari sejak kita sekolah. Malo juga yakin bahwa semua orang itu kreatif apalagi ibu-ibu, buktinya seorang ibu pasti bisa memikirkan banyak cara agar anaknya mau makan. Proses kreatif menulis memang berbeda bagi tiap orang. Proses kreatif itu pun juga harus dijadikan kebiasaan sehari-hari agar kita dapat terus menerus menciptakan karya dalam bentuk tulisan. Pada acara ini, Malo membagikan creative habits yang ia selama ini lakukan agar bisa terus menulis di blog.

Always bring your jurnal

Permasalahan para blogger pada umumnya yaitu sering mengalami kendala dalam mempunyai ide untuk tulisan atau bisa jadi tulisan terhambat di draft saja dan tidak selesai. Pentingnya membawa jurnal pribadi adalah kita bisa selalu menulis apa saja, dimana saja dan kapan saja sehingga tidak ada alasan untuk menunda tulisan atau pun merasa tidak punya ide. Ide memang susah ditemukan ketika di cari, namun bisa cepat hilang bila tidak segera di tuangkan dalam bentuk tulisan.

Ide berlarian di alam semesta bahkan di sekitar kita, namun hanya orang-orang tertentu yang bisa menangkapnya.

Kebiasan ini Malo terapkan bersama suami, bahkan ketika mereka sedang bersantai dirumah. Kedua pasangan ini tidak ingin membiarkan ide mereka keluar begitu saja dari rumah. Ide berlarian di alam semesta bahkan di sekitar kita, namun hanya orang-orang tertentu yang bisa menangkapnya. Jadi sebaiknya kita selalu peka dalam keadaan apapun agar bisa menangkap ide-ide yang ada di sekitar kita dimana pun dan kapan pun itu.

Write anything in your journal, 3 pages a day.

Malo juga membiasakan diri untuk untuk menulis 3 halaman setiap pagi. Ia juga bercerita bagaimana duduk diam sambil menikmati lingkungan sekitar, serta ditemani secangkir kopi menjadi kebiasaannya sebelum menuangkan banyak hal ke dalam buku jurnal. Menulis jurnal juga merupakan terapi tersendiri bagi Malo dimana ia bisa bebas menuangkan segala sesuatu ke dalamnya termasuk perasaan sekalipun.

Practice, practice, and practice…

Layaknya sebuah karya yang baik tidak bisa tercapai jika kita tidak melatihnya terus menerus. Setiap proses kreatif dalam berkarya, mulai dari hasil awal yang mungkin kita anggap jelek pun tetap berharga. Hasil karya awal itulah yang akan mengantarkan kita ke proses lebih lanjut untuk menghasilkan karya yang lebih baik.

Dosen saya dulu pernah bilang bahwa ia paling suka melihat maket-maket perancangan yang bermula dari maket sederhana atau pun jelek sampai akhirnya menjadi maket bangunan yang kompleks, karena ia bisa melihat proses kreatif di balik rancangan si Arsitek. Bahkan saya sendiri masih menyimpan karya-karya bangunan yang saya buat mulai dari yang jelek dan rada maksa bentuknya sampai yang sekarang bentuknya ehmm ya lumayan udah oke hehehehe.

Teknologi sering kali membuat manusia tidak melatih indera mereka lagi.

Salah satu pentingnya tetap menulis dengan tangan di buku jurnal adalah untuk melatih indera dan kreativitas kita sebagai manusia. Teknologi sering kali membuat manusia tidak melatih indera mereka lagi karena segala sesuatu sudah lebih dipermudah, padahal penting sekali melatih indera kita sebagai manusia, khususnya dalam proses kreativitas.

Saya kembali mengingat ketika saya bekerja di sebuah konsultan Arsitek, Bos saya masih memiliki gulungan kertas di meja kerjanya dan masih membuat sketsa dengan tangan meskipun program komputer untuk design itu sudah banyak namun beliau tetap mempertahankan sketsa tangan sampai sekarang. Kalau di pikir-pikir memang lebih mudah membuat menuangkan ide kita di dalam buku jurnal yang bisa dibawa kemana pun, daripada harus repot membawa laptop kemana-mana jika seandainya kita punya ide atau tulisan yang ingin dituangkan. Saya sendiri kurang merasa nyaman jika mencatat ide melalui smartphone, karena biasanya saya jadi salah fokus dengan buka media sosial dan chat dengan teman hehehehe.

Malo juga membagikan tips dalam menghadapi kondisi stuck dalam menulis. Ketika hal tersebut terjadi, Malo akan jauh-jauh dari gadget mulai dari handphone ataupun laptop. Travelling juga merupakan cara Malo untuk membangkitkan mood dan menemukan ide-ide baru. Bahkan Malo juga pernah mencoba menonton film yang tidak ia suka atau membaca buku yang temannya jarang ia sukai, namun justru ia semakin terinspirasi untuk menulis. Intinya adalah sebagai penulis kita harus selalu open minded.

Bagaimana Saya bisa menemukan gaya tulisanku sendiri?

Malo yang selama ini dikenal dengan gaya tulisannya yang sangat khas ini menyarankan agar kita terus mencoba dalam menemukan gaya tulisan kita sendiri, karena jika kita tidak terus berlatih dan mencoba maka kita tidak akan menemukannya. Malo dulu juga pernah mencoba untuk menulis topik tentang parenting namun ia sadar pada akhirnya ia kurang tertarik dengan topik tersebut dan lebih menyenangi menulis tentang kecantikan. Perlu proses panjang untuk akhirnya menemukan gaya tulisan yang sangat personal bagi seorang penulis. Malo juga menekankan pentingnya mempunyai konten unik dalam blog yang menjadikan kita berbeda dengan penulis blog lainnya.

Bagi yang sering sekali bingung dengan tema-tema artikel yg ingin diangkat dalam blog, Malo memberikan saran bagi para peserta untuk membuat “mind mapping”. Cara ini berguna agar kita bisa menjabarkan topik blog kita menjadi sub topik yg lebih kecil sehingga membuat artikel di blog kita lebih terarah dan tetap fokus. Ketika kita mengambil tema travelling misalnya, kita bisa menulis tentang tempat kuliner yang kita kunjungi, tempat menginap selama travelling atau pun tips berpakaian selama travelling.

IMG-20170819-WA0008-01edit

Sesi terakhir dalam acara ini di tutup dengan sesi tanya jawab. Kebetulan banyak sekali peserta yang bertanya kepada Malo termasuk saya. Setelah sesi tanya jawab, para peserta kemudian foto bersama. Tidak lupa brand Wardah memberikan kami goodie bag setelah acara selesai. Acara hari itu benar-benar menaikkan mood saya untuk menulis lagi. Thank you Malo yang sudah membagikan proses kreatif di balik tulisan-tulisannya di blog. Terima kasih juga kepada Wardah dan Tinkerlust untuk acaranya yang sangat bermamfaat! See you on my next post readers!

NOTE

This is a Sponsored Post. All things that are written in this blog post are my own opinions and my honest experience. Do not copy my blog or my photos, if you want to use my blog or my photos please ask my permission by email and credit the copy page or image back to my blog.

7 thoughts on “Creative Writing for Blogging with Andra Alodita”

    1. Memang balik lagi ke kebiasaan paling nyaman tiap orang mbak Alma. Cuma pas nyoba nulis di notes saya malah lebih ketagihan untuk nulis lagi :)..

  1. Iya sih, aku juga kadang gitu. Punya banyak ide tapi gak langsung ditulis, eh lama-lama jadinya lupa sama ide itu. Malo emang inspiring banget sih, salah satu perempuan Indonesia yang bisa dijadiin role model. Salam kenal ya, Mona ^^

    1. Halo nissa! Salam kenal juga ya..sama aku juga gitu kalo ga ditulis idenya malah lupa dan akhirnya ga jadi di tulis-tulis sampai kapan pun hehehe. Malo kreatif dan sangat inspiring ya niss 🙂

  2. Sebelumnya terima kasih ya udah berbagi catatan kecilnya, lumayan dapet insight (:

    Aku juga salah satu yang masih suka banget menulis manual, suka aja gitu sensasi nulis dengan pen di atas kertas hihi. Lagi belajar untuk rutin journaling lagi supaya nggak kaku untuk bercerita di blog.

  3. Proses pencarian gaya bahasa, sampai sekarang masih dalam tahap itu sih. Pada waktu menulis, kayaknya enak-enak aja. Waktu beberapa bulan kemudian dibaca, kok agak geli yah~ akhirnya diperbaiki. Masalahnya artikel2 jaman dulu kan juga udah banyak huehehe.

    Gimana nih mba? Kalo liat gatel banget pingin benerin, tapi di depan sana udah banyak juga drafts yang menunngu hehhee.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *